Hakikat dan Konsep Dasar
Kewirusahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
A.
Pengertian.
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha
berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan
Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti.
Di
dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a.
Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b.
Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d.
Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
·
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
·
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat
produksi dan menemukan nilai dari produksinya
·
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar.
Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi
ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan
·
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam
bentuk
a.
memperkenalkan produk baru atau dengan
kualitas baru,
b.
memperkenalkan metoda produksi baru,
c.
membuka pasar yang baru (new market),
d.
Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan
atau komponen baru, atau
e.
menjalankan organisasi baru pada
suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan
dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
·
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam
system ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
·
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
·
Israel Kirzner
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
·
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang
lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya.
Manfaat dari kewirausahaan adalah :
·
Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
·
Meningkatkan produktifitas.
·
Menciptakan tekhnologi (produk dan jasa baru).
·
Mengubah dan meremajakan persaingan pasar
B.
Tujuan Kewirausahaan.
a.
Meningkatkan jumlah wiarausaha yang berkualitas.
b.
Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran
berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c.
Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d.
Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan
ke mampuan berwiarausaha dikalangan masyarakat.
C.
Ciri dan Watak
Wirausahawan
a.
Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan yang
ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b.
Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu yang
dilakukan, kita harus berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita
lakukan dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
c.
Pengambil resiko, maksudnya, seorang wirausahawan
harus berani mengambil resiko, dari apa yang
telah dia lakukan dan dia putuskan, dia harus berani menerima resikonya, baik
itu resiko berupa keuntungan maupun kerugian.
d.
Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha pemimpin
merupakan pengambil keputusan.
e.
Keorisinilan,maksudnya, masih dalam kondisi apa
adanya,masih asli.
f.
Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu
brfikir untuk maju.
g.
Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya,
mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.
h.
mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti
mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang
dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku
wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil
yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.
i.
selalu taat berdoa, yang merupakan
penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima
apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa
”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan demikian
berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai
cita-cita.
j.
Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin,
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
k.
Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta
fleksibel
Watak Kewirausahaan
a.
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
enerjik, dan memiliki inisiatif.
c.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
tantangan.
d.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain, dan suka pada kritik yang membangun.
e.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibbel,
serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.
Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara fikir
yang berorientasi pada masa depan.
g.
Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
D.
Karakteristik Wirausahawan
a.
Keinginan untuk berprestasi
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab
c.
Preferensi kepada resiko menengah
d.
Persepsi kepada kemungkian berhasil
e.
Rangsangan untuk umpan balik
f.
Aktivitas Energik
g.
Orientasi ke masa depan
h.
ketrampilan dalam pengorganisasian
i.
sikap terhadap uang
Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Kemampuan
inovatif
2. Toleransi
terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk
berprestasi
4. Kemampuan
perencanaan realistis
5. Kepemimpinan
berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab
pribadi
8. Kemampuan
beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan
sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat
komitmen tinggi (survival)
E.
Peluang Usaha.
Titik fokus dalam kegiatan
kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah seseorang melihat peluang usaha
disekitarnya. Peluang usaha ini akan dibagi dalam 3 pembahasan (kelompok):
1. Dua
aspek besar peluang usaha.
2. Tiga
sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan
tekhnologi.
b. Perubahan
politik.
c. Perubahan
sosial atau demokrasi (budaya kebiasaan).
3. Bentuk
lain dari peluang usaha adalah organisasi baru, pasar baru, pasar bisnis baru.
1.
Perubahan teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena
memungkinkan untuk mengalokasikan suber daya dengan cara yang berbeda dan lebih
potensial. Email ternyata lebih produktif dalam mengirim informasi dibandingkan
dengan tipe lain atau bentuk lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan
orang membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan
teknologi.
2.
Perubahan politik atau kebijakan terkadang
menjadi sumber peluang kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan
kombinasi sumber daya agar lebih produktif.
3.
Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi itu
meksudnya adalah struktur demokrasi mempengaruhi pola usaha.
F.
Langkah langkah untuk memulai kewirausahaan yaitu:
1.
Mengenali peluang usaha.
2.
Optimalisasi potensi diri (memberdayakan kemampuan).
3.
Fokus dalam bidang usaha.
4.
Berani memulai.
peluang
itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua orang dapat melihat peluang
itu sebagai peluang. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai:
1. Informasi
dan pengetahuan.
2. Penemuan
peluang.
G.
Sasaran Kewirausahaan.
a. Intstansi
pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku
Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi
Muda : Anak anak putus sekolah, calon wirausahawan.
H.
Manfaat kewirausahaan.
a.
Menambah Daya Tampung tenaga Kerja / membuka lapangan pekerjaan
b.
Sebagai Generator pembangunan lingkungan,
pribadi, distribusi, Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
c.
Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan
memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d.
Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin,
tekun,jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e.
Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan sederhana.
I.
Keuntungan kewirausahaan.
a.
Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam
perusahaan.
b.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan
keuntungan secara maksimal.
c.
Terbuka peluang untuk
memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
d.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
e. Terbuka peluang untuk mencapai
tujuan usaha yang dikehendaki.
J.
Kelemahan kewirausahaan.
a.
Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam
menghadapi permas alahan bisnis.
b.
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki
resiko yang sangat besar.
Ruang Lingkupnya :
Ruang Lingkupnya :
a.
Lapangan Agraris.
b.
Lapangan Peternakan.
c.
Lapangan Perkebunan.
d.
Lapangan Pemberi jasa.
e.
Lapangan Pertambangan dan Energi.
f.
Lapangan Industri dan Kerajinan.
Memahami Karakteristik
Wirausahawan:
a.
Sikap dan perilaku disiplin.
b.
Komitmen yang tinggi.
c.
Jujur.
Sikap dan perilaku disiplin merupakan
modal dasar untuk keberhasilan seorang dialam kewirausahawan. Menurut Murfty
dan Peck bahwa guna mencapai sukses dalam karir seseorang harus dimulai dengan
kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan yang
tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Komitmen adalah tegas dalam
memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang kewirausahawan harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam berwirausaha
artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau seperti apa
adanya.
ada sembilan karakteristik
wirausahawan, yaitu:
a.
Keinginan untuk berprestasi.
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
c.
Preferensi pada resiko menengah.
Cepat (tanggap) terhadap
resiko yang terjadi, resiko apun itu, dan meminimalisir resiko itu agar tidak
menjadi resiko yang tinggi (menengah).
d.
Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu berfikir optimis dan
berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e.
Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap apa yang ita lakukan
tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam wirausahaan semestinya yang
dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f.
Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan semangat salam
bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi, bekerja keras
dan pantag untuk menyerah.
g.
Orientasi ke masa depan.
Selalu erfikir untuk maju,
tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan dengan penerawangan
positif.
h.
Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan sesuatu yang baru
dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i.
Sikap terhadap uang.
Segala sesuatu yang dilakukan
dalam organisasi bernilai uang, jauh dari kerugian, krena dalam organisasi atau
berwirausaha uang sangat berperan didalamnya.
K.
Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a.
Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan
inovasi-inovasi yang baru dan untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha
yang sedang digeluti.
b.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam suatu organisasi,kita
senantiasa merubah untuk mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan
kebiasaan.
c.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang
berbeda, melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan
persoalan yang berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar
yang lebih baik.
d.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu
jawaban yang benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang
dihadapi,kita dituntut untuk memberikan sumbangsih selama pemikiran itu masuk
akal.
e.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk
mencapai sukses, setiap peristiwa atau masalah harus berfikir positif terhadap
siapapun,serta apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f.
Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan ide atau
gagasan yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.
g.
Memiliki keterampilan helikopter kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit,
hidup lebih rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN
WIRAUSAHAWAN
A.
Keberhasilan Kewirausahaan
a.
Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari
bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk
memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b.
Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita
musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar
bergaul dan membawa diri pada orang lain.
c.
Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan
perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan
maka penampilan juga sangat berperan.
d.
keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam
diri kita bahwa kita bisa.
e.
Pandai membuat keputusan.
f.
Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu
belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang
dibuat.
g.
Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai)
sebab sebab kenberhasilan berwirausaha :
sebab sebab kenberhasilan berwirausaha :
a.
Adanya modal
b.
Pengalaman dalam
bidang berbisnis
c.
Adanya
perencanaan yang tepat dan matang dalam berbisnis
d.
Ulet, percaya
diri dan slalu kreatif untuk mengambangkan inovasi inovasi yang baru.
B.
Kegagalan Kewirausahaan
a.
Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal
yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya
dana.
b.
Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan
kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
c.
Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau
menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
d.
Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang
digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu
menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana
orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan
menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha :
a.
Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus
dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b.
Kurang tekun dan teliti.
c.
Kurangnya pengawasan.
d.
Kemacetan yang sering terjadi.
e.
Pelayanan yang kurang baik.
f.
Tidak jujur dan kurang cekatan.
g.
Kurang inisiatif dan kurang kreatif
h.
Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i.
Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena
salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial,
ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
j.
Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k.
Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l.
Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta
perusahaan.
m.
Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n.
Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o.
Banyaknya piutang ragu-ragu.
p.
Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan
suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.
Komentar
Posting Komentar