Hanya Cerpen

Libur di depan mata, semua orang bersorak riang menyambut liburan. Smua perencanaan
perjalanan udah di persiap kan. Huaahh ..
Terasa berisik sekali dikelas ini. Fikir ku ..
ªķΰ keluar tuk menenangkan diri, saat didepan pintu aduh .. Bahuku terantuk di bahu seseorang. Namun tak kupalingkan wajahku .. ªķΰ tetap berjalan lurus, ªķΰ tahu dia pasti melihatku mungkin emang aneh banginya, bahkan mungkin menjijikan baginya bersentuhan denganku. Ya, tak perlu kututupi, dia Hamdi. Mantan kekasihku .
Saat smua orang sibuk dengan rencana liburannya, maka ªķΰ masi tetap sibuk dengan fikiran kotor ku ke hamdi Ɣǝл6 telah menyakiti ku. Ntah apa Ɣǝл6 kucari darinya, ntah apa yg ingin kutunggu darinya, tapi perasaan tak mau berpisah slalu ada di benakku, smua ini benar2 menguras hati dan fikiran ªķΰ.
Sampai Payapa duduk di sampingku, dan sekedar menyapa ku. Tak banyak yg kami bicrakan, tapi memang begitulah Yapa, sobatku yg tak mau berbicara banayak, tapi dia slalu tau apa yg terjadi pada ku.
"Selamat liburan " katanya berbisik , ªķΰ tersenyum melihatnya . Tak berapa lama, dia pergi meninggalkan ªķΰ.
ªķΰ masi tetap duduk terbodoh sperti menunggu sesuatu, dan bahkan ªķΰ tak tau apa yg sedang ku tunggu itu.
Hingga bel pulang menyadarkan ªķΰ, ªķΰ barulah bergegas pulang.
Mengambil tas di dalam kelas. Disana ªķΰ merasakan hamdan melihatku dari sisi sudut kelas, ªķΰ tetap tak mempedulikan dan tetap berusaha tak melihat.
ªķΰ pulang, dan akan kembali lagi ke sekola stelah 2 minggu lebih dari hari ini .

Sebagai anak jomblo, masa" liburan itu sangan membosankan, hanya bisa mematung dirumah tanpa bisa melihat cowok" Ɣǝл6 begitu banyak diluar sana.
Keluargaku keluarga sederhana, tak penah liburan kemana". Tapi tidak untuk liburan kali ini.
Kali ini keluarga ku liburan ke loksmawe, rumah uwo ku, kakak dari mamahku.
Udara di sana sangat panas, terik matahri sangat terasa menyinari namun, laut yg terbentang luas di depan rumah uwo ku tak jadi masalah bagiku.
Berlari kesana sini menjadi alasanku mengapa ªķΰ mejadi lebih hitam stelah liburan nanti. Haha
Ketika terasa haus, maka ªķΰ masuk kedalam rumah untuk sekedar meminum minuman yg segar.
Sambil minum kutatap foto keluarga saudaraku di ruang keluarga ini. Ah.. "Uda dewasa ternyata" fikirku ..
Ku habiskan waktu sampai malam hari dengan sepupuku Ɣǝл6 ĴƱĢΔ ikut dengan keluarga ku.
Sampai dimalam hari, saat ªķΰ masi memikirkan seseorang yg belum tentu memikirkan ªķΰ, ku dengar suara mobil masuk, ah.. Itu pasti bang irwansyah fikirku .
ªķΰ berjalan pelan sambil tersipu malu dibelakang sepupu ku. Kulihat di teras ada seorang pria dewasa yg berbicara dngan ayahku, kamipun mulai menyapanya, senyum terpaut di bibirnya yg manis ..
"Dia terlihat lebih manis dari dekat seperti ini" batinku berkata.
Ah, rara uda dewasa ternyata, katanya .. ªķΰ tersenyum manis ..
Harus ku akui, sejak bertemu dngannya 1 tahun yg lalu ªķΰ terus memikirkannya, dia saudara ku, dulu dia sangat gemuk tapi ketika dewasa sperti ini ªķΰ bagaikan melihat pria yang berbeda.

Esok paginya, udara pagi Ɣǝл6 segar di bumbuhi bau ikan" laut dari para nelayan menyapa hidungku ..
Saatnya mandi fikirku , ku bersihkan diriku ..
Saat mengganti pakaian tak sengaja ku temukan bungkus beberapa permen kiss yg tertuliskan kata2 "I love u" "I need u" "I miss u" "I like u" dll dan smua itu dari hamdan smua.
Rasanya memuakan melihatnya, kukumpulkan smua bungkus itu dan ku masukan kedalam botol dan ku lempar botol itu kelaut yg indah didepan rumah uwo ku ini.
"Bagi ku itu dulu adalah barang yg berharga, sengaja ku simpan bungkus itu dri mu, tapi .. Kini berbeda, bagiku itu hanya sampah, sampah yg harus dibuang" benakku saat membuang ..
Iwan melihatku .. ªķΰ hanya tersenyum, banyak hal2 yg kami lakukan bersama saat menghabikan waktu. Waktu bnyak tersita untuknya, tatapan matanya membuatku tak sanggup untuk beralih dari dirinya.
Ah, perasaan apa ini? Jangan gila kau rara, fikirku ..
Ketika waktunya pulang ke medan, rasanya ªķΰ tak ingin jauh darinya.
Maka setan2 di sekelilingku pun mulai usil kepdaku.
ªķΰ ambil hp abngku dngan diam2, dan ku tuliskan nomerku di kontaknya.
Dan saat di perjalanan pulang ªķΰ sms dia.
Dengan sangat terkejut dia melihat sms ku:)
Dan, mulai saat itulah kami sering smsan dan ªķΰ slalu memikirkannya ..
Berbincang bincang dengan abangku membuatku smakin nyaman. Smakin membuatku dekat dengannya.
Sampai suatu perasaan yg benar mengganggu ku datang.
Perasaan ingin memilikinya seutuhnya sangat ku inginkan. Perasaan ingin bersamanya slalu ada di benakku.
Tapi apa yg kufikirkan? Dia abangku .. Saudaraku .. Apa ªķΰ mulai gila??
Tapi, membayangkan dirinya aja sudah membuatku benar" nyaman. Sampai suatu tekat kudatang .. .
ªķΰ bernekat untuk menyatakan perasaanku kepadanya.
Tapi ªķΰ takut.
ªķΰ takut ditolak olehnya karena ªķΰ bukan tipenya atau krna aq saudaranya . Atau
Justru ªķΰ diterimanya karena ªķΰ adalah adiknya, ia tak ingin menyakiti ku ..
Terkadang, benak itu hilang saat ªķΰ tak smsan olehnya tapi, ketika ªķΰ smsan sama dia. Fikiran untuk mengatakan "I love u" slalu muncul .
Nafsu ku sunggu tak bisa ku cegah ..
ªķΰ haus akan kasih syang pria rasanya.
Apalagi smenjak Hamdan meninggalkanku dan abngku lah yg slalu ada di stiap malamku, menemani ku belajar, tak membiyarkan ªķΰ sndiri di stiap malam ku. Dan slalu bnyak yg kami bicarakan, itu semua benar" membuatku smakin mencintainya ..
Apa? Apa yg harus kulakukan? Apakah ªķΰ harus mangatakan tentang perasaan ini dan menanyakan kepadanya bagaimana perasaannya ke ªķΰ? Atau justru ªķΰ hanya harus berdiam diri disini. Menahan perasaan ..

Kapan? Kapan matahari besinar terang bagi mu bang? Kapan??
ªķΰ membutuhkan matahari itu bang, agar kau bisa membaca isi hatiku tanpa ada kekabusan lagi di hati mu.

Apakah perasaan ini hanya perasaan percuma?
Bagaimana perasaan mu akau?
Bagaimana kalau ortu ªķΰ tau kalau anaknya suka kepada keponakannya? Apa?! Apa yg harus kulakukan?? Apa?
Apa cinta saudara itu salah? Apa salahnya mencintai saudara? Apa??!
ªķΰ mencintainya dengantulus, menyayanginya dengan ihklas ..
Tapi bagaimana dengan mu bang? Apakah perasaanmu sama sperti apa yg kurasa?
Apa ini? Mengapa seperti ini?
Kumohon, datanglah padaku, dengarlah isi hati ku ini wahai saudara tersyangku:*






To be continued ..